Selainmesin yang responsif, kelebihan Satria FU juga bodinya yang ramping. Sehingga tidak diragukan lagi performanya di jalan raya. Permasalahan ini nggak cuma menyebabkan Satria FU kurang bertenaga, melainkan juga dapat membahayakan pengendara. Rantai bisa putus jika sewaktu-waktu kamu membawanya dengan kecepatan tinggi. 4. Mesin Cepat Panas
Mantepbanget ini Fu, Ini Stelan Semi2 thailook, drag atau cuma modif biasa guys ? Enak nihTutorial & Testride Lengkapnya klik link (Playlist) ini ya biar mu
AkselerasiSatria FU 150 FI sangat ringan dan power setiap pergantian transmisi begitu berisi alias ngisi terus Dibawah itu, motor serasa kurang nyaman dikendarai alias ndut-ndutan mesin jadi kayak pengen mati. Handling Ringan & Tarikan Responsif. Review Harian Honda All New Scoopy 2021, Handling Makin Ringan, Performa Berubah.
Akantetapi Satria Fu juga memiliki kekurangan yang sering dikeluhkan oleh para penggunanya. Spesifikasi Satria FU 150 Untuk spesifikasi Satria FU 150 terbaru, Hampir sama dengan Satria FU seri pendahulunya. Yang sekilas terlihat perbedaannya hanya pada stripingnya saja. Satria FU memang motor ampuh, penjualannya di pasaran indonesia sangat stabil.
ljLb. Cara mengatasi masalah mesin pada Satria FU Melalui survei OTOMOTIF pada pemilik Suzuki Satria F150, ditemukan tiga hal paling menyebalkan. Paling banyak menyebutkan putaran bawah mbrebet. Lalu, bagi anak muda yang suka kebut-kebutan mengeluhkan adanya limiter CDI. Terakhir goyangnya setang saat melibas tikungan pada kecepatan tinggi. Inilah triknya mengusir keluhan-keluhan BAWAH MBREBET Gejala mbrebet di putaran mesin rpm bawah banyak dirasakan penyemplak Satria F150. Bahkan selepas pelintir gas terkadang disertai letupan di moncong knalpot. Hasil penyelidikan Sumarno, mekanik Otto Crew Motor, menemukan indikasi minimnya suplai bensin. Sebab, ukuran pilot jet 12,5 terlalu kecil melayani mesin gambot berkapasitas 150 cc. “Pernah saya praktikkan mengganti ukuran 15 sampai 17,5. Keluhan brebet beberapa konsumen bisa teratasi. Lalu setelan angin sedikit dibuka. Bila standarnya setengah putaran ditambah menjadi satu putaran,” Nah, karena putaran atas tidak bermasalah ukuran main jet biarkan standar. Tetapi buat menambah power atasnya silakan dinaikkan satu step. Yaitu dari 110 menjadi 115. Selain mbrebet, karburator model vakum Satria F150 dikeluhkan kurang responsif. Gas dipelintir mendadak tarikan motor justru tercekik. “Satu-satunya solusi hanya dengan mengganti karbu. Pilihannya Mikuni 26 Yamaha RX-King, Keihin 26 Honda NSR 150R atau Keihin 28 Honda NSR 150SP,” tambah mekanik ceking ini. Apabila memilih pemasok dari NSR SP gunakan pilot jet 38 dan main jet 120. Berbeda jika pakai karbu RX-King. Putaran bawah minta spuyer 22,5 dan atasnya 150. Bahan bakar sebaiknya tetap menggunakan Pertamax. Bila ganti Premium muncul gejala ngelitik. CDI LIMITER Bagi yang doyan kebut-kebutan dijamin kecewa dengan CDI Satria F150. Pada rpm, putaran mesin tercekik karena otak pengapiannya dilengkapi limiter. Mengatasinya langsung ganti dengan CDI tanpa pembatas rpm unlimiter. Pilihannya cukup banyak mulai produk lokal hingga impor. Atau otak pengapian seperti LEK dan TDR Racing. Bahkan keluaran Jepang merek Shindengan juga tersedia. Keluhan lainnya, CDI rawan hilang. Letaknya di kolong cover bodi bisa diraba dengan tangan. Maling dengan mudah menggapainya. “CDI konsumen saya ada yang nyaris hilang. Posisinya sudah terlepas dari dudukannya. Mencegahnya bisa diikat dengan cable ties ke rangka,” BELOK SETIR GETAR Tongkrongan Satria F150 sporty abis. Apalagi didukung tenaga mesin gahar. Sayang, ketika melibas tikungan hati terasa miris. Stang terasa limbung atau goyang. Penyebabnya karena sokbreker depan tidak dilengkapi stabilizer. Normalnya antara sokbreker kanan dan kiri dihubungkan dengan besi atau pelat. Fungsinya untuk mengurangi perbedaan turun naik kedua suspensi. Sehingga getaran dan gejala limbung berkurang. Lebih terasa saat ngerem. Ketika terjadi perlambatan sokbreker depan sebelah kanan lebih dalam turun. Sebab, letak cakram berada di samping kanan
hasil Restorasi Satria RU120R Laros – Restorasi memang nggak ada matinya, gabungan antara passion untuk melestarikan apa yang pernah hits pada zamannya dan berupaya merasakan kembali romansa yang pernah ada. Terutama di zaman-zaman dimana sangat tidak mungkin lagi dirasakan saat ini, yakni zaman dimana sepeda motor dua tak sangat hits, dan salah satu motor yang cukup terkenal pada zaman itu adalah Suzuki Satria RU 120R. Nah salah satu restorasi motor legenda Suzuki ini hadir dari kota paling timur Pulau Jawa yakni Banyuwangi oleh Mas Laros. Juragan striker decal ini menggunakan bahan Rirtama sebagai bahan stiker stripe-nya. Namun sebelum itu TMCBlog mau bawa dulu sobat sekalian ke sejarah Satria dua tak di Indonesia. TMCBlog coba sadur dari Motorplus, kiprah Suzuki Satria 120 diawali dari varian Suzuki Satria 120 S 1997-1999. Seri pertama dari Suzuki Satria ini, dibekali mesin basis RG Sport 110, yakni 120 cc 2-tak berpendingin udara, dikawinkan dengan transmisi 5-percepatan semi otomatis. Jika RG Sport 110 punya bore x stroke = 54 mm x 48 mm, Satria 120 S memiliki bore x stroke 56 mm x 49 mm. Tenaganya yang dihasilkan mencapai maksimum 13 hp pada rpm. Dari segi desain, Suzuki Satria 120 S ini punya tampilan seperti motor bebek pada umumnya. Kehadiran pertama kali dari Suzuki Satria 120 S kurang responsif pada performa tarikan awal, maka Suzuki Indonesia pada tahun 1998 membuatkan tipe baru dalam keluarga Suzuki Satria, yaitu Suzuki Satria RU 120 R. Mengusung basic mesin yang sama, namun pada sistem transmisi berubah menjadi 6 percepatan dan yang awalnya pada sistem perseneling menggunakan sistem rotary, diganti dengan model sport. Yaitu, gigi 1 ke depan dan gigi 2 sampai 6 ke belakang. Suzuki juga merombak total sistem kopling Suzuki Satria RU 120 R menjadi kopling manual. Jika Satria 120 S ada elektrik starternya, pada Satria RU 120 R elektrik starter dilepas dan hanya menggunakan kick starter. Mulai tahun 2000 hadir Suzuki Satria RU 120 R 2000–2003 dengan update Double Disc Brake dan memiliki julukan umum “Satria Lumba-Lumba”. Generasi terakhir adalah Satria yang direstorasi oleh mas Laros ini, Suzuki Satria RU 120 LSCM 2003-2005. Motor yang populer dengan julukan “Satria Hiu” ini merupakan generasi terakhi dari Suzuki Satria bermesin 2-tak . Satria kencang ini mendapat perubahan total dari segi desain dimana hadir revisi desain body tersebut membuat tampilan Suzuki Satria menjadi lebih agresif dan sporty. Selain itu motor bebek dua tak yang didatangkan secara CBU dari Suzuki Lion Malaysia ini sudah memperoleh update di sektor panel instrumen dimana sudah mendapatkan penunjuk putaran mesin atau takometer. Kondisi awal Satria RU120R Nah menurut cerita Mas Laros, Ia memperoleh kondisi awal Satria RU 120 LSCM MY2004 ini dalam keadaan lumayan dengan detail lampu-lampu nggak original, selang rem pakai variasi, spion, dek tengah pun tidak orisinil dan juga kondisi speedometer mati. So, motor akhirnya dibongkar semua seluruh bodynya, lalu di-cat kembali dan dipasang striping, dibenerin speedometer-nya dan tentunya semua stiker-stiker detailnya seperti Mono Shock, lambang S’, stiker gear shift, ukuran tekanan ban dan stiker lainnya. Juga tidak lupa mengganti beberapa spare part KW dengan SGP seperti lampu-lampu beikut juga rumah lampunya. Secara umum Mas Laros menceritakan bahwa butuh biaya sekitar 7 Juta rupiah untuk mengerjakan semua proses restorasi ini termasuk biaya pengecatan dan dia berharap bisa melestarikan salah satu varian paling diburu dari Satria Series ini. Mudah Mudahan menginspirasi sob . . Taufik of BuitenZorg hasil restorasi Suzuki Satria RU120R MY 2004 hasil Restorasi Satria RU120R Laros Proses pengerejaan Restorasi Suzuki Satria RU120R MY 2004
satria fu kurang responsif